Jumat, 30 Oktober 2009

Sony Ericsson T707, Ponsel Yang Sederhana

Sony Ericsson tahu bahwa tak semua orang menginginkan ponsel dengan fitur modern. Beberapa hanya memerlukan fitur dasar saja karena berbagai pertimbangan. Berbekal asumsi itu, Sony Ericsson meluncurkan ponsel 'sederhana' yang diberi nama Sony Ericsson T707 ini. Walaupun sudah mendukung jaringan 3G namun ponsel ini sebenarnya tak menjanjikan terlalu banyak karena fitur lain yang terpasang juga bukan tergolong fitur high-end.

Sony Ericsson T707

Sony Ericsson T707 ini menggunakan form factor clamshell dengan finishing gloss. Walaupun finishing gloss memang membuat produk berkesan mewah tapi secara fungsional finishing ini sangat merugikan pengguna karena permukaan jadi sangat peka terhadap bekas sidik jari. Kalau tak rajin-rajin membersihkan, otomatis kesan mewah itu juga jadi hilang karena bekas sidik jari yang mengotorinya.

Secara keseluruhan, menurut Good Gear Guide, build quality ponsel ini tak bisa dibilang bagus. Casing yang terbuat dari plastik membuat ponsel ini terasa ringkih. Artinya, Anda harus berhati-hati saat membuka atau menutup ponsel ini karena mekanisme engselnya juga kurang kokoh. Yang lebih mengganggu lagi adalah konstruksinya yang dibuat tidak mudah untuk dibuka dengan menggunakan satu tangan.

Ada dua buah layar yang terpasang pada ponsel ini. Layar bagian dalam berukuran 2,2 inci sementara di bagian luar ada layar kedua yang tersembunyi di bawah lapisan finishing. Layar bagian dalam terlihat cukup terang dan tajam sementara viewing angle-nya pun cukup luas. Sayangnya lapisan plastik hitam yang ada di sekelilingnya membuat tampilan layar ini sulit terlihat di bawah terik sinar matahari.

Menurut situs ini, konstruksi tombol-tombol pada keypad sebenarnya cukup bagus. Walaupun permukaan tombol nyaris rata dengan permukaan ponsel namun mengoperasikan masing-masing tombol ini tidak terlalu sulit. Yang jadi masalah justru adalah jarak masing-masing baris tombol yang sedikit berjauhan jadi sedikit menyulitkan saat ingin mengetik pesan dengan kecepatan tinggi.

Selain sudah mendukung jaringan 3G, Sony Ericsson T707 ini juga sudah dilengkapi dengan Bluetooth dan slot kartu memori berformat Memory Stick Micro. Sayang konektor audio standar berukuran 3,5mm tidak disediakan sehingga Anda harus terikat dengan earphone bawaan ponsel ini. Kamera jelas wajib ada meski hanya berukuran 3,2 megapixel dan itu pun juga tanpa lampu flash.

CNET malah tertarik menggaris bawahi soal kualitas dasar ponsel ini sebagai alat komunikasi baik untuk voice maupun teks. Di saat yang sama, situs ini juga mengeluhkan hal yang sama dengan Good Gear Guide, dan menambahkan harga jual yang cukup mahal sebagai titik lemah dari produk ini. Ponsel ini dijual dengan harga US$220 atau kurang lebih setara dengan Rp2 jutaan ini.

Sony Cyber Shot R1

Sony Cyber Shot R1 adalah kamera dengan resolusi 10.3 Megapixel, dengan lensa Carl Zeiss wide, 5x optical zoom dan memiliki juga kemampuan digital zoom 2X Precision Digital atau Smart Digital mencapai 15X zoom.


Kamera ini bentuknya seperti DSLR, berwarna hitam. Menggunakan EVF (Electronic View Finder), juga dilengkapi dengan LCD yang terletak dibagian atas tempat yang biasa terletak hotshoe untuk flash external. Kamera ini juga dilengkapi dengan hotshoe namun letaknya agak kesamping mendekati tombol shutter.


Spesifikasi :
- 10.3 Megapixel Effective
- Resolusi Maximum 3888 x 2592
- 5x Optocal Zoom
- Auto Focus
- Manual Focus
- Shutter Speed 1/2000 sampai 30 detik (bulb 3 menit)
- ISO : Auto, 160, 200, 400, 1600, dan 3200
- Macro terdekat 35cm
- File Format : JPEG, RAW .SR2
- Video Out NTSC / PAL
- 2" TFT color (134,000 pixels) LCD
- Self Timer : 2, 10 detik
- Internal Flash
- Hot Shoe
- USB 2.0
- Battery : NP-FM50 InfoLithium® Rechargeable Battery
- AF Assist lamp
- Storage : Memory Stick, Memory Stick Pro, CompactFlash I dan II
- Exif 2.2
- Berat 1047g (dengan battery)
- Ukuran 5.5 x 3.8 x 6.6 in

Official website : Sony CyberShot DSC-R1

More Information :
Sebuah product keluaran Sony untuk menyempurnakan product yang cukup banyak diminati orang sebelumnya Sony DSC F828. Kamera DSC-R1 menggunakan sensor CMOS dengan ukuran APS untuk hasil foto yang baik. Ukuran sensor CMOS yang besar, membuat kamera ini mampu menangkap cahaya lebih baik dan pengurangan noise yang cukup significan. Kamera ini dilengkapi dengan setting pilihan ISO sampai 3200.

LCD yang berada dibagian atas terlihat unik namun cukup membantu, terutama karena LCD tersebut juga bisa diputar sesuai keperluan. Selain LCD, kamera ini juga dilengkapi dengan Electronic View Finder, yang bisa mencapai keakuratan maksimal dibanding object sebenarnya.

Kamera ini dilengkapi dengan lensa Carl Zeis yang selama ini dikenal memberikan hasil yang indah, lensa ini dilengkapi juga dengan 5x perbesaran optical yang dapat dilakukan dengan pergerakan motor seperti kamera prosumer biasanya, atau juga bisa diputar langsung dengan tangan seperti ketika kita menggunakan DSLR kamera, agar bisa lebih cepat menyesuaikan zoomnya.

Waktu yang diperlukan untuk start up, agar kamera ini siap untuk digunakan adalah 1.8 detik, dengan shutter lag yang cepat untuk moment yang memerlukan kecepatan. Untuk Flash recyclenya juga sangat cepat untuk ukuran prosumer, namun ini juga tergantung dari jarang antara kamera dengan object untuk menentukan seberapa kuat flash yang akan ditembakan.

Sony DSC-R1, seperti pendahulunya, memiliki slot memory untuk Memory Stick dan Memory Stick Pro, namun seperti pendahulunya F828, kamera ini juga dilengkapi dengan slot untuk Compact Flash type I dan type II (Microdrive) sehingga pengguna dapat menentukan jenis memory yang akan digunakan.

Penggunaan format JPG untuk multple shoot pada kamera ini cukup baik, namun kamera ini tidak memiliki kemampuan untuk menangkap multiple shoot pada format file RAW, karena kamera Sony DSC-R1 tidak memiliki tempat untuk menyimpan file buffer lebih dari 2 file RAW, sehingga kita harus menunggu proses penyimpanan file RAW tersebut sebelum melanjutkan shoot berikutnya.

Konsumsi battery pada kamera ini juga sangat baik, bisa lebih dari ratusan foto sebelum battery perlu di recharge kembali. Ini juga tergantung dari seberapa banyak kita menggunakan internal flash dan review melalui LCD. Namun selalu disarankan untuk memiliki battery cadangan untuk kondisi yang tidak terduga.

Selasa, 13 Oktober 2009

Sejarah Perkembangan Camera Digital

Sejarah Dan Perkembangan Kamera Digital

Kamera digital adalah teknologi yang terkait langsung dan berkembang dari teknologi yang sama seperti ketika berfungsi untuk merekam gambar pada televisi. Pada tahun 1951, untuk pertama kalinya video tape recorder (VTR) mengambil gambar dari kamera televisi, kemudian mengkonversi informasi tersebut menjadi suatu impuls listrik (digital) dan menyimpan informasi tersebut ke dalam tape magnetis.

Bing Crosby Laboratorium (tim peneliti yang didanai oleh seorang insinyur bernama Vrosby dan dipimpin oleh John Mullin) membuat versi awal dari VTR. Pada tahun 1956, teknologi VTR telah disempurnakan (VR1000 yang dibuat oleh Charles P. Ginsburg dan Ampex Corporation) dan umum dipakai oleh industri televisi. Antara televisi/kamera video dan kamera digital yang menggunakan CCD (Charged Couple Device)untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Pada saat itu pula era kamera digital telah dimulai dengan sangat pesat.

Pada tahun 1981, Sony memperkenalkan kamera elektronik komersil pertama mereka yang disebut Mavica. Gambar yang direkam ke mini disc dan kemudian dimasukkan ke dalam video reader yang terhubung ke monitor atau televisi warna. Walaupun Mavica belum dapat dikatakan kamera digital, itu sebenarnya merupakan modifikasi kamera video yang mengambil foto secara spontan.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, Kodak memiliki beberapa penemuan tentang solid-state/kejernihan untuk sensor gambar yaitu mengubah cahaya ke gambar digital untuk penggunaan pada tingkat profesional dan konsumen rumah tangga. Pada tahun 1886, ilmuwan Kodak untuk pertama kalinya di dunia mengenalkan sensor megapixel, dimana sensor ini mampu merekam 1,4 juta pixel yang dapat menghasilkan 5x7 inci foto digital cetak berkualitas baik pada saat itu. Pada tahun 1987, Kodak merilis tujuh produk untuk merekam, menyimpan, memanipulasi, transmisi elektronik, dan mencetak sesuatu seperti gambar suatu objek.

Pada tahun 1990, Kodak mengembangkan sistem foto CD dan mengusulkan pertama kalinya di seluruh dunia untuk menetapkan standar warna digital dalam lingkungan komputer dan peripheral komputer. Pada tahun 1991, Kodak merilis pertama kalinya untuk para profesional, suatu sistem dalam pemotretan yanitu Digital Camera System (DCS), yang bertujuan untuk photo journalist. Kamera tersebut adalah Nikon F-# yang dilengkapi dengan sensor 1.3 Megapixels.

Kamera digital yang pertama untuk tingkat konsumen pasar yang bekerja dengan komputer rumah melalui USB (Unit serial Bus) adalah kamera QuickTake 100 Aplle (17 Februari 1994), kamera Kodak DC40 (28 maret 1995), Casio QV-11 (dengan monitor LCD, akhir 1995), dan Sony Cyber-Shot Digital Still Camera (1996). Namun, kodak memasuki era tersebut dengan agresif kampanye pemasaran untuk memajukan DC40 dan membantu memperkenalkan gagasan digital fotografi kepada masyarakat.

Kinko's dan Microsoft bekerja sama denga Kodak Digital untuk membuat gambar digital yang menggunakan software di berbagai tempat kerja dan kios foto, dimana para pelanggan diizinkan untuk memproduksi CD foto, gambar digital, dan kemudian dapat menambahkan ke dokumen komputer mereka. IBM bekerja sama dengan Kodak membaut internet berbasis jaringan pertukaran gambar.

Hewlett-Packard (HP) adalah perusahaan pertama dalam hal membuat warna di produk mereka yaitu Inkjet Printer, sehingga melengkapi sistem pewarnaan untuk gambar yang dicetak dari kamera digital. Maka dimulailah perubahan kamera digital dengan bentuk yang baru. Kamera digital seperti kamera konvesional, tersedia model Point-And-Shot dan lensa refleks tunggal digital atau Digital Single Lens Reflector (DSLR).

Jumat, 09 Oktober 2009

Nikon D80




Nikon D80

Setelah menanti cukup lama, akhirnya pengguna Nikon kini memperoleh pilihan sebagai pengganti Nikon D70/D70s yang legendaris. Pada tanggal 9 Agustus 2006, Nikon mengumumkan peluncuran D80, DSLR terbarunya, sebagai penerus seri D70s. Kamera ini menempati posisi tepat di bawah Nikon D200 (10MP)dan di atas D50 (6MP).

Image

Sebagai pengganti D70/D70s, kamera ini mengemban "beban" yang cukup berat. Mengapa demikian? Seri D70 adalah DSLR Nikon yang paling laris hingga saat ini. Harganya yang terjangkau dan kelengkapan yang memadai (bahkan untuk fotografer profesional) membuatnya menjadi idola fotografer sejak 2,5 tahun yang lalu. Apakah D80 mampu melanjutkan keberhasilan sang legenda? Melihat dari feature yang ditawarkan, bukan tidak mungkin, kamera ini akan menjadi idola para fotografer.
Kamera dengan image sensor 10,2 MP ini dilengkapi dengan layar 2,5" beresolusi 230.000 pixel. Seperti biasa, Nikon memberikan cover LCD sebagai pelindung layar terhadap benturan yang mungkin terjadi. Sementara itu, kepekaan (ISO) yang tersedia adalah dari ISO 100 hingga 1600. ISO 3200 tersedia dalam bentuk boosting.
Meski semua feature D80 tampak canggih dan merupakan perbaikan dari DSLR terdahulu, kami menemukan ada sebuah feature yang spesifikasinya berada di abwah D70/D70s. Shutter D80 kin menggunakan full mechanical shutter. Hal ini berbeda dengan D70/D70s yang memiliki kombinasi antara mechanical dan CCD shutter. Akibatnya, shutter speed D80 (maks 1/4000 detik) pun menjadi sedikit di bawah D70 (maks 1/8000 detik). Hal yang disayangkan adalah sync speed (kecepatan maksimal saat menggunakan flash) pada D80 yang juga turun (dibandingkan D70/D70s). Jika D70/D70s memiliki sync speed 1/500 detik, sync speed D80 hanya 1/200 detik. Namun, dengan tersedianya ISO 100 (D70 hanya memiliki ISO terendah hingga 200), sync speed yang "hanya" 1/200 detik ini harusnya tidak menjadi masalah besar.

Image

Tersedianya sebuah aksesoris berupa battery grip adalah hal yang menggembirakan. Seperti mungkin sudah Anda ketahui, para pengguna D70/D70s sangat mengidamkan adanya battery grip, namun Nikon tidak pernah menyediakannya. Battery grip ini dapat menampung 2 buah baterai lithium atau bahkan baterai AA (dengan selongsong yang tersedia). Jadi, jika bodi D80 terasa terlalu ringan dan kecil, Anda tinggal menambahkan battery grip dan menikmati penampilan DSLR yang gagah. Selain itu, karena daya tampung baterainya juga meningkat, pemotretan pun dapat berlangsung lebih lama, tanpa harus melakukan pengisian ulang pada baterai.

Berikut adalah beberapa feature menarik/baru dari D80:

  • Image sensor 10.2 MP dengan DX format CCD (crop factor 1.5x, sama dengan D50, D70, D200)
  • Image processing engine (serupa dengan D200 / D2X)
  • Pengukuran cahaya dengan 3D Color Matrix Metering II, 420 pixel sensor (sama dengan D50)
  • 11-area AF system (serupa dengan D200)
  • Auto ISO
  • Shutter lag 80 ms
  • Viewfinder dengan Pentaprisma
  • Support SD-HC (SD cards di atas 2 GB)
  • Retouch foto dalam kamera
  • D-Lighting (shadow / highlight)
  • Red-eye reduction
  • Cropping
  • B/W dan filter lain
  • Small picture
  • Image overlay
  • Multiple-exposure
  • Bodi lebih kecil dan ringan dibandingkan D70/D70s
  • Menu yang efisien, seperti pada D200
  • Baterai lithium EN-EL3e (sama dengan D200)
  • Wireless flash terintegrasi (sama dengan D200)
  • Aksesoris battery grip (tidak tersedia pada D70/D70s)

nikon D70

Nikon D70 adalah kamera 6.1 Megapixel dengan menggunakan sensor CCD dengan teknologi Large Scale Integrated Circuit (LSI) processor yang membuat warna menjadi lebih indah.

Kamera ini bentuknya kokoh terbuat dari polycarbonat dengan warna hitam, membuatnya terlihat semakin cocok untuk pengguna profesional. Posisi control Nikon D70 letaknya cukup sesuai sehingga memudahkan kita untuk mempergunakannya.


Spesifikasi :
- Resolusi Maksimum 3008 x 2000
- ISO = Auto, 200 - 1600
- Jenis sensor = CCD
- Shutter 1/8000 detik sampai 30 detik
- Timer 2 sampai 20 detik
- Media Compact Flash (type I dan type II)
- Auto Focus dan Manual Focus
- LCD 1,8" ( 130,000 Pixels TFT)
- Playback image zoom
- Remote Control : ML-L3 wireless remote
- Hotshoe
- Build in Flash (Pop-up)
- Plug-and-play USB interface
- Video Out
- Battery Li-Ion EN-EL3, Three CR2 lithium batteries
- Supports Exif 2.2
- Low-light focus assist illuminator
- Ukuran : 5.5 x 4.4 x 3.1 in.
- Berat : 679 g (dgn Batt)

More Information:
Nikon D70 dijual hanya body saja, jadi kita perlu menentukan pilihan terhadap lensanya pada saat membeli. Pemilihan jenis lensa yang berbagai macam model, bentuk, kegunaan dan harga sangat menentukan kemampuan maksimal kamera ini.

Kemampuan Nikon D70 sangat baik, mulai dari menghidupkan sampai kamera ini siap untuk digunakan memerlukan waktu hanya 1/2 detik. Untuk shutter lag-nya mulai dari menekan tombol shoot sampai gambar tercapture sekitar 1/10, ini yang tidak didapatkan di kamera lain selain SLR setidaknya ketika tulisan ini dibuat. Kamera ini juga dilengkapi dengan kemampuan autofocus untuk mengambil gambar, dan shutter lag-nya sekitar 4/10 detik, masih cukup cepat.

Kamera ini dilengkapi dengan built-in speedlight untuk memberikan performance yang sesuai dan tidak didapatkan pada DSLR lain. Kemampuan flashnya walaupun rangenya tidak terlalu jauh, tetapi hasilnya cukup baik. Sama seperti DSLR lain, kamera ini juga dilengkapi dengan hotshoe untuk flash external.

Nikon D70 menggunakan battery lithium EN-EL3 dan charger MH-18. Kekuatan battery-nya sangat tergantung dari berbagai faktor, rata-rata bisa mulai ratusan atau bahkan sampai ribuan shoot mulai dari battery penuh sampai habis, kekuatannya dipengaruhi seberapa lama/banyak LCD digunakan untuk mereview dan seberapa sering flashnya digunakan. Sebaiknya kita memiliki battery cadangan untuk kondisi yang tidak terkira dan menghindari kita kehilangan moment berharga karena kehabisan battery. Unformasi tambahan, IBM Microdrives (CF II) memerlukan power lebih banyak dan lebih cepat menghabiskan kekuatan battery dibanding CF I.

jenis-jenis camera digital

Jenis kamera digital

Pada dasarnya kamera digital dapat dikategorikan dalam 2 jenis.

  1. Kamera saku digital (digital pocket camera)
  2. Kamera digital SLR (Digital Single Lens Reflect (SLR) Camera)

Kamera digital bisa memiliki banyak fungsi dan alat yang sama dapat menyimpan foto, gambar video, ataupun rekaman suara.

Klasifikasi

Kamera digital dapat dibagi menjadi beberapa grup:

Kamera video

Resolusi gambar adalah tingkat detil yang bisa ditangani suatu piranti saat menampilkan suatu citra grafis (image). Sama dengan resolusi (ketajaman) sebuah lensa. Menurut ukurannya makin tinggi suatu resolusi, maka makin halus (tajam) rincian yang bisa anda lihat .
Tampilan grafis dengan ukuran besar dan memiliki kualitas yang baik, akan memerlukan resolusi yang tinggi. Hal ini menyebabkan pengolahan gambar beresolusi tinggi menuntut komputer bekerja keras karena semakin tinggi resolusi dari suatu gambar yang dihasilkan maka memerlukan mesin dengan kemampuan yang lebih baik lagi untuk menghasilkannya.

  • Camcorder digunakan para amatir. Ini merupakan gabungan antara kamera dan VCR untuk menciptakan unit produksi yang sudah terintegrasi. Mereka biasanya termasuk mikrofon dan LCD kecil.

Tampilan Kristal Cair (bahasa Inggris: Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.

Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Kamera diam

Kamera diam digital (bahasa Inggris: digital still camera)adalah kamera yang digunakan untuk menangkap gambar diam. Biasanya golongan ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok:

  • Kamera digital kompak atau kamera saku: Ini merupakan kamera digital yang paling umum, dan paling mudah digunakan, karena fungsinya yang serba otomatis, dengan bentuk yang kecil dan mudah dibawa. Rata-rata kamera jenis ini, pada zaman sekarang, juga sudah dilengkapi fitur-fitur seperti kamera SLR atau prosumer, dan sudah bisa digunakan untuk zoom (jarak jauh) maupun makro (jarak dekat).
  • Kamera digital prosumer: Merupakan kamera digital kelas menengah dengan fungsi yang hampir menyerupai SLR, biasanya bentuknya sudah mirip SLR, namun dengan berat lebih ringan dan lebih kecil. Kamera jenis ini, lensanya tidak bisa diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan, namun sudah dilengkapi dengan lensa tetap seperti fungsi zoom yang lebih jauh dibanding kamera saku (sampai di atas 10x), foto makro, dll.
  • SLR digital biasanya memiliki sensor sembilan kali lebih besar dari kamera digital standar[rujukan?], dan ditujukan untuk para fotografer profesional dan pehobi serius. Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai keperluan. Biasanya, produsen sudah menawarkan lensa standar (lensa kit), namun berbagai jenis lensa juga dijual secara terpisah, sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Kamera jenis SLR masih terbagi dari dua jenis, yakni SLR untuk sekedar hobi, atau SLR untuk pemakaian profesional murni yang tentunya kualitas hasil di atas kamera SLR hobi, tentunya tingkat harganya juga berbeda. Untuk kelas kamera SLR sendiri, menurut tingkat kualitas dan harganya juga sangat beragam. Termurah, berkisar 5-6 juta, kemudian puluhan juta, bahkan sampai ratusan juta rupiah seperti kamera merk Hasselblad.

Webcam

  • Webcam adalah kamera digital yang dikoneksikan ke komputer, digunakan untuk telekonferensi video atau tujuan lain. Webcam dapat menangkap gambar video gerak-penuh, dan beberapa model termasuk mikrofon dan kemampuan zoom.


Konektivitas

Kebanyakan digital kamera dihubungkan ke komputer melalui USB, meskipun ada beberapa yang menggunakan firewire.

Integrasi

Beberapa alat, seperti telepon genggam dan PDA memiliki kamera digital yang terpasang.

pengertian cemera digital

Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa kepada sensor CCD (ada juga yang menggunakan sensr CMOS) yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital.

Karena hasilnya disimpan secara digital maka hasil rekam gambar ini harus diolah menggunakan pengolah digital pula semacam komputer atau mesin cetak yang daat membaca media simpan digital tersebut.

Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan, kemudahan memindahkan hasil (transfer), dan penyuntingan warna, ketajaman, kecerahan dan ukuran yang dapat dilakukan dengan relatif lebih mudah daripada kamera manual